Tahu Asin Sinar Bandung

Photobucket
Foto Bersama Pemilik



  Proses Pembuatan Tahu

1.Cuci kacang kedelai yang sudah disiapkan
2.Kemudian lakukan perendaman menggunakan air bersih selama   ±4 jam sampai merekah.
Proses Perendaman Kedelai












 3.Setelah proses perendaman selesai,di lakukan proses   penggilingan sampai kacang  menjadi bubur.

Proses Penggilingan Menggunakan Mesin













4.Kacang kedelai yang sudah menjadi bubur itu kemudian di   rebus sampai mendidih

Perebusan Kedelai














5.Hasil penyaringan dari kacang kedelai yang sudah di rebus yaitu susu dapat di minum secara langsung
6.Lalu setelah dilakukan pengepresan ampas dan saripati terpisah (ampasnya dapat di buat oncom, tetapi ditempat   ini ampasya sudah di kontrak oleh peternak sapi perah untuk pakan sapi perah di daerah cimahi bandung)
7.Setelah menjadi cairan susu kedelai lalu di kasih biang tahu.
8.Kemudian dilakukan proses fermentasi pengikatan penggumpalan sehingga kanji dan air terpisah.

Penggumpalan










9.Kanji siap di cetak dalam papan kotak  dengan tebal 5 cm   dan sisi 40cm x 40cm
10.Setelah proses pengepresan terbentuk. Tahu tersebut   dipotong secara merata dan diamkan kurang lebih 15 menit


Pemotongan













11.Setelah 15 menit tahu tersebut siap untuk melakukan  proses perebusan kedua  dengan ditambahkan garam dan kunyit secukupnya.
12.Proses perebusan tahu ini masih dilakukan dengan cara  tradisional yaitu dengan menggunakan kayu bakar.

13.Tahu siap dikonsumsi.















Nama Dan Harga 




 

Harga           : Rp. 800/ biji ( 15 kg bisa jadi 350 biji tahu)
Pemasaran    : 80% konsumen datang sendiri ke pabrik
Dalam satu bulan omset penjualan pabrik ini bisa mencapai Rp. 45.000.000,00 belum termasuk biaya produksi dan gaji karyawan.Di dalam dunia usaha itu ada kata yang tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan yaitu “untung” dan “rugi” ,seperti Pabrik Tahu milik Bapak.H.Said ini.
Keuntungan yang diperoleh hingga saat ini tidak semudah yang di bayangkan. Semua itu butuh proses kita juga harus merangkak dari awal untuk mencapai keuntungan tersebut. Semua itu dapat dibuktikan dari segi bangunan. Dapat dikatakan sekarang pabrik ini sudah layak dalam segi bangunan maupun kebersihan. Bahkan,kini sudah bisa melebarkan sayapnya membuka cabang baru tepat tanggal 9 Maret 2010 didaerah Bojong yaang dikelola oleh anak  ke-2 dari Bpk.H.Said yang bernama Bpk. Nanang Sadudin.Dan sudah mendapat perizinan dari Industri, Dinas  Kesehatan maupun Perdagangan. Semua ini tak lepas dari kerugian yang pernah di alami. Seperti halnya saat isu formalin merebak di kalangan masyarakat baik melalui media cetak maupun media elektronik, sangat mempengaruhi produksi dan pemasaran. Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama dan hanya berlangsung selama dua hari bahkan merebaknya isu formalin ini memberikan dampak keuntungan yang luar biasa dan menyebabkan omset penjualan meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat meragukan kualitas tahu yang di jual di pasar sehingga konsumen mendatangi langsung pabrik ini. Mereka percaya bahwa Tahu ini aman untuk di konsumsi karena di buat dengan cara tradisional dan tanpa bahan pengawet asam cuka.Kerugian juga dapat disebabkan oleh faktor bahan baku jelek,kelalaian kerja karyawan bahkan persaingan yang tidak sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar